Stambul

Pada akhir abad ke-19 komedi sangat populer di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya. Rombongan seperti Komedi Stambul yang namanya diambil dari bentuk sandiwara yang dikenal di Istanbul, Turkei, mengadakan pertunjukan keliling lewat jalur kereta api maupun kapal api. Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita Eropa (opera maupun dongeng), Hikayat India dan Persia dan cerita daerah seperti Si Pitung, semuanya dalam bahasa Melayu. Sebagai selingan antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars, polka, gambus, opera, keroncong dan stambul. Lagu Stambul, yang sangat melankolis dalam kunci minor, dinyanikan secara vibrasi dan berirama cepat.

Jenis Stambul termasuk:
Stambul I: tanda birama 4/4; 16 birama (ABAB); dengan kata-kata yang umumnya berupa pantun; secara improvisasi sering berbentuk musik vokal yang saling bertautan yaitu dua birama instrumental dan dua birama berikutnya berisi vocal; intro dan penutup bebas; dimainkan dengan tempo biasa dan bernada sedih.
Contoh lagu: Terang Bulan, Padi padi, Nina Bobo, Sarinande, O Ina Ni Keke, Bolelebo

Stambul II: hampir sama dengan Stambul I; tanda birama 4/4; 16 birama (AB); dengan syair berupa pantun; intro dan penutup bebas; permainannya dimulai dengan solo vocal.
Contoh lagu: Si Jampang, Jali-Jali, Kenangan, Kecewa, Lambang Kehidupan

Stambul III: tanda birama 4/4; 16 birama (Prelude A Interlude B C); lagu misalnya Kemayoran mirip dengan Keroncong Asli sehingga sering diucapkan dengan Kr. Kemayoran.
Klik dibawah untuk mendengarkan lagu stambul.
St Baju Biru – Keroncong Bakmi Kadin Jogjakarta – YouTube.
Keroncong Kemayoran – YouTube.

Keroncong In Solo.

irama dan lagu

Arsip Tag: Stambul

Stb Terkenang

Stambul I dan II

Stb. ‘Jauh di Mata’ (lirik)